|
|
|
ANALISIS
SENSITIVITAS
Analisis sensitivitas merupakan analisis yang berkaitan dengan perubahan
diskrit parameter untuk melihat berapa besar perubahan dapat ditolerir sebelum
solusi optimum mulai kehilangan optimalitasnya. Jika suatu perubahan kecil
dalam parameter menyebabkan perubahan drastis dalam solusi, dikatakan bahwa
solusi sangat sensitive terhadap nilai parameter tersebut. Sebaliknya, jika
perubahan parameter tidak mempunyai pengaruh besar terhadap solusi dikatakan
solusi relative insensitive terhadap nilai parameter itu.
Dalam membicarakan analisis sensitivitas, perubahan-perubahan parameter
dikelompokan menjadi:
1. Perubahan koefisien fungsi tujuan
2. Perubahan konstan sisi kanan
3. Perubahan batasan atau kendala
4. Penambahan variable baru
5. Penambahan batasan atau kendala baru.
|
ANALISIS
SENSITIVITAS
(SENSITIVITY
ANALYSIS)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Analisis sensitivitas merupakan analisis yang dilakukan untuk
mengetahui akibat dari perubahan parameter-parameter produksi terhadap
perubahan kinerja sistem produksi dalam menghasilkan keuntungan.
|
|
|
Dengan melakukan analisis sensitivitas maka akibat yang mungkin
terjadi dari perubahan-perubahan tersebut dapat diketahui dan diantisipasi
sebelumnya.
|
|
|
Contoh:
- Perubahan biaya produksi dapat mempengaruhi tingkat kelayakan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Alasan dilakukannya analisis sensitivitas adalah untuk mengantisipasi
adanya perubahan-perubahan berikut:
|
|
|
1.
|
Adanya cost overrun, yaitu kenaikan biaya-biaya, seperti biaya
konstruksi, biaya bahan-baku, produksi, dsb.
|
|
|
2.
|
Penurunan produktivitas
|
|
|
3.
|
Mundurnya jadwal pelaksanaan proyek
|
|
|
Setelah melakukan analisis dapat diketahui seberapa jauh dampak
perubahan tersebut terhadap kelayakan proyek: pada tingkat mana proyek masih
layak dilaksanakan.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Analisis sensitivitas dilakukan dengan menghitung IRR, NPV, B/C
ratio, dan payback period pada beberapa skenario perubahan yang
mungkin terjadi.
Mudah dilakukan dalam software spreadsheet.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
�
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
PENGERTIAN TITIK IMPAS
Anlisis
titik impas atau analisis break-even point diperlukan untuk mengetahui
hubunganantara volume produksi, volume penjualan, harga jual, biaya produksi,
biaya lainnya baik bersifattetap maupun variable, dan laba atau rugi. Oleh
karena itu, analisis titik impas ini sering di sebutcost-volume-profit
analisis. Analisis titik impas hanya di perlukan bagi perusahaan-perusahaanyang
dalam menyelenggarakan oprasinya harus menanggung beban tetap, yaitu berupa
biaya tetapdisamping adanya biaya variable yang harus ditutup dari hasil
penjualan.Analisis titik impas dapat dijadikan sebagai pengganti untuk
meramalkan suatu faktor yangtidak diketahui dalam membuat keputusan proyek.
Jika hampir seluruh pengeluaran diketahui, duavariabel yang lain yaitu laba dan
permintaan, bisa bervariasi. Analisis ini dapat membantumenentukan aliran kas,
tingkat permintaan yang dibutuhkan, serta kombinasi harga dan permintaanmana
yang memperbesar kemungkinan untuk memperoleh keuntungan.Pada titik impas
keseluruhan hasil penjualann, setelah dikurangi dengan keseluruhan biayavariable,
hanya cukup untuk menutup keseluruhan biaya tetap saja, tidak terdapat sisa
yangmerupakan keuntunggan. Bagian hasil pengurangan biaya
Contribution
margin
ini
disediakan untuk menutup biaya tetap. Impas terjadi bila
Contribution
margin
sama
dengan biaya tetap. Laba terjadi bila
Contribution
margin
lebih
kecil dari pada biaya tetap. Jadi dapat disimpulkan bahwa analisistitiik impas
adalah suatu cara yang digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengetahui
atauuntuk merencanakan pada volume produksi atau volume penjualan berapakah
perusahaan yang bersangkutan memperoleh keuntungan atau menderita
kerugian.
Contoh
Analisis Titik Impas :
Biaya
Tetap dibagi dengan (Pendapatan per unit - Biaya variabel per unit)
Biaya tetap adalah biaya yang harus dibayar atau tidak setiap unit yang
dihasilkan. Biaya tersebut "tetap" selama jangka waktu tertentu atau
kisaran produksi.
Biaya variabel adalah biaya yang bervariasi secara langsung dengan jumlah
produk yang dihasilkan. Misalnya, biaya material yang diperlukan dan tenaga
kerja yang digunakan untuk memproduksi unit tidak selalu sama.
Sebagai contoh, misalkan biaya tetap untuk memproduksi 100.000 widget adalah $
30.000 setahun.
Biaya variabel adalah bahan $ 2,20, $ 4,00 kerja, dan overhead $ 0,80, dengan
total sebesar $ 7.00.
Jika Anda memilih harga jual $ 12,00 untuk setiap widget, maka:
$ 30.000 dibagi dengan ($ 12,00-7,00) sama dengan 6000 unit.
Ini adalah jumlah widget yang harus dijual dengan harga jual $ 12,00 sebelum
bisnis Anda akan mulai untuk membuat keuntungan.
sumber :
http://aliffathurrochman12.blogspot.com/2010/01/analisis-sensitivitas.html
http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/ekotek/Minggu_14/M14B1.htm
http://www.scribd.com/doc/58239449/Analisis-Titik-Impas
|
|
|
|